Monday, 15 April 2013

Perguruan Tinggi harus Mampu Menciptakan Pemuda Intelektual Progresif


oleh Higinus Willbrot                                                                                                                                                                      Presidium HPT PMKRI Makassar

     Sistem pendidikan Perguruan tinggi saat ini terkesan mereduksi eksistensi kepemudaan dalam setiap ruang kesadaran kritis mahasiswa yang ada hanya menciptakan sebagian besar pemuda intelektual apatis melihat dinamika sosial. hal ini terlihat dari banyaknya  tugas akademik yang kian menumpuk terkesan didesain atau mungkin dipaksakan sepihak oleh pihak birokrasi kampus pada akhirnya tupoksi yang menjadi manifesto Roh identitas mahasiswa itu terkikis ditengah problematika bangsa yang membutuhkan mahasiswa harus berani mampu memaparkan pandangan sosial seperti melawan keadilan, kemiskinan, kebodohan dan ketimpangan lain. Seyogianya problematika bangsa menjadi tanggungjawab bersama antara lain peran pemuda intelektual progresif dan peran alat kelengkapan Negara secara totalitas dalam melaksanakan amanat Undang Undang Dasar 1945.

     Kemudian dalam hal ini Pemuda intelektual progresif merupakan martir untuk memperjuangkan hak dan cita-cita bangsa sebab ditangan kaum muda  harapan bangsa ini akan terwujud. Apabila kita berkaca pada sejarah, proklamasi bangsa ini terjadi juga kerena pemuda intelektual progresif dengan segala idealismenya. Runtuhnya tirani orde baru juga tidak terlepas dari peran kaum muda sebagai mesin atau aktor pengerak. kembali kita menyimak sistem pendidikan perguruan tinggi yang masi terhegemoni dengan arus rutinitas bisa kita hipotesakan euforia sistem pendidikan kita lebih mengedepankan pada hasil nilai akademik ketimbang proses nilai integritas, nilai moralitas dan nilai perjuangan menjadi manusia yang merdeka, pada titik akhirnya hanya akan menciptakan kaum muda intelektual apatis yang siap untuk bermental Korupsi Kolusi maupun Nepotisme.
     Pendidikan perguruan tinggi belum menjadi media efektif untuk membentuk karakter manusia kerena semangat dasar untuk memajukan bangsa tidak terekam dalam jejak langka para pemgambil kebijakan. filsafah pendidikan yang mendasar adalah bagaimana mahasiswa punya kesadaran kritis akan jati dirinya. Arah strategis bisa juga dimulai sejak tahap awal ketika terdapat keseriusan untuk membenahi sistem pendidikan pada tingkat dasar misalnya mulai dari sekolah menengah umum, tentu pada jenjang SMA merupakan wahana untuk membentuk daya nalar anak didik yang akan mempengaruhi tingkat yang lebih tinggi. Dalam situasi sekarang perlu di desakkan kepada pemerintah untuk kembali memikirkan ihwal mendasar tentang landasan pendidikan kita. kembali membaca bahwa pendidikan bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan menciptakan kemerdekaan manusia yang bermartabat, bukan sekedar soal angka dan dunia bendawi lainnya. Untuk itu sudah waktunya Roh identitas pemuda intelektual masa kini mesti dikembalikan sesuai tupoksinya, upaya ini perlu perjuangan panjang tidak selesai besok. Sudah waktunya menyadari bahwa kemajuan bangsa dicerminkan oleh sejau mana kebijakan pendidikan yang bisa menciptakan pemuda intelektual progresif.          

Mengutip pesan  Paulo freire merupakan sosok pemikir dan aktivis pendidikan asal brazil mengenai filsafat pendidikan yaitu konsientisasi, yang berarti peyadaran adalah usaha untuk membangkitkan kesadaran kritis masyarakat terhadap sistem dan struktur sosial yang menindas.

Pro Ecclesia et Patria

2 comments:

Unknown said...

mantap.. sukses SELALU
PETRA

Unknown said...

MANTAP

SUKSES SELALU PMKRI
PETRA